Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 23:36:48【Sehat】881 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(5)
Sebelumnya: SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
Selanjutnya: 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
Artikel Terkait
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- BPS: Konsumsi RT tumbuh 4,89 persen, disokong transportasi
- IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
- SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi
- Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke
- Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak
- Pemprov Jateng: MBG telah sasar 6,3 juta penerima manfaat
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
Resep Populer
Rekomendasi

SD Negeri OO3 Penajam ajarkan kemandirian lewat program MBG

Polda Kepri uji kualitas makanan bergizi gratis tiap hari

Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula

SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke